Minggu, 10 Maret 2013

Cemme Passili

Cemme’ Passili’
Watang Ulo adalah salah satu warisan sejarah dan budaya, tradisi yang mmencerminkan semangat persatuan dan kesatuan dari tiga kerajaan yang pernah ada di Sulawesi Selatan.
Ketiga kerajaan tersebut meliputi, Kerajaan Bone, Soppeng dan Wajo (BOSOWA). Pada suatu waktu ketiga kerajaan tersebut mengalami kegoncangan dan tantangan “global” yang sekiranya dapat mengganggu stabilitas dan keutuhan masing – masing .
Dusun Watang Ulo, pada zaman dulu bernama kampong Ulo, nanti berubah nama setelah mendapat tambahan wilayah (anak kampung) yaitu Kampung Baru dan Kampung Pongka.Mulai saat itulah mendapat perubahan nama wilayah menjadi Watang Ulo dalam arti badan pusat kampong,pada zaman itu di bawah pemerintahan seseorang datu tang bernama SALIMANG (Datu sembong)
Pada suatu waktu musum kemarau panjang melanda Watang Ulo kurang lebih satu tahun. Pada waktu itu terjadilah kekeringan pada tumbuh-tumbuhan yang menjadi sumber mata pencaharian warga kampong Watang Ulo.Pada saat itu seorang warga kampong tertua pada jamannya bermimpi melihat/bertemu seseorang yang tidak di kenal sebelumnya. Dia berbcara denga seorang tersebut dalam mimipinya dan memerintahkan seluruh warga Watang Ulo untuk dating pada suatu mata iar.
Beberapa hari kemudian salah satu wargadatang menghadap kepada penguasa/datu (SALIMANG) menyampaikan apa yang telah dilihat dan perintah yang di dapat dalam tidurnya melalui mimipi dan datu menyambutnya dengan baik,dan datu berkata, panggil semua sesepun adat, dan seluruh warga untuk bermusyawarah mengenai mimpi tersebut, setelah musyawarah berlangsung yang menjadi kesempatan adlah menetapkan:
Pertama : Pada hari ini Senin semua warga dating di Mata Air untuk mandi bersama-sama/bergembira(Cemme Passili)
Kedua : Semua warga membuat Beppa Pitu
Ketiga :Semua warga membuat ketupat segitiga dan kerucut.
Kue dan Ketupat dibawah dirumah pemangku adat. Keesokan harinya datanglah semua warga berkumpul untuk makan bersama-sama di rumah tersebut, dengan satu pendapat mereka pada saat itu pesta Panen Tahunan.
Pesta rakyat (Cemme Passili) dilakukan turun temurun sampai saat sekarang dilakukan tiap tahun di Desa Watang Ulo yang dirangkaikan dengan Turnamen Sepak Bola.
Menjelang pelaksanaan pilkada 2007 yang rawan dengan pro kontra di dalam elemen masarakat yang dapat menimbilkan konflik hprizontal dan vertical, maka dengan semagat dari nilai esensi nilai sejarah, budaya dan pesta adat tersebut di atas sekiranya dapat menjadi suatu pegangan dan pedoman hidup dalam menjalin persaudaraan demi mewujudkan persatuan dan kesatuan.
Betolak dari dasr pemikiran tersebut di atas, maka kami daripanitia atas nama masyarakat Dusun Watang Ulo benisiataf untuk melaksanakan turnamen sepak bola memperkuatkan piala ANDI MAPPABENGNGA CUP XI.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai ajang untuk meningkatkan prestasi olah raga khususnya sepak bola, dan dapat menjadi momentum untuk memperkenalkan nilai-nilai sejarah dan budaya masa lalu kepada masyarakat luas pada umumnya dan generasi muda pada khususnya dalam menapak lamgkah menuju masa depan yang kebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar